ICN Today - Hadirnya AI Art dan ChatGPT membuat heboh jagat internet akhir-akhir ini. Pekerja seni di bidang terkait seperti Designer, Ilustrator, dan Writer dibuat kalang kabut dan membuat porsi pekerjaan mereka menjadi berkurang. Banyak yang memprediksi akan semakin banyak pengurangan tenaga kerja di bidang ini.
Sejarah AI
Konsep dasar AI telah ada sejak lama. Tepatnya saat perkembangan modern dimulai pada pertengahan abad ke-20. Pada tahun 1956, konferensi Dartmouth dianggap sebagai awal resmi dari disiplin AI.
Namun, perkembangan besar dalam teknologi komputer, pemahaman tentang algoritma, dan peningkatan daya komputasi memungkinkan percepatan signifikan dalam pengembangan dan implementasi AI dari tahun 1990-an hingga saat ini.
Sejarah AI Art
Konsep seni menggunakan AI dalam karya seni dimulai sekitar tahun 1960-an. Namun, penggunaan AI dalam seni secara signifikan meningkat dalam beberapa tahun terakhir berkat kemajuan teknologi komputer, algoritma machine learning, dan neural networks yang memungkinkan pengembangan karya seni yang lebih kompleks dan inovatif.
Hal ini telah menghasilkan bidang baru yang dikenal sebagai "AI Art" atau "Generative Art", di mana algoritma dan komputer berperan dalam proses kreatif untuk menciptakan karya seni visual, musik, sastra, dan bentuk seni lainnya.
Sejarah ChatGPT
ChatGPT merupakan salah satu turunan dari keluarga model GPT (Generative Pre-trained Transformer) yang dikembangkan oleh OpenAI. Pengembangan ChatGPT dimulai dengan model-model sebelumnya, seperti GPT-1 yang dirilis pada 2018, kemudian GPT-2 pada 2019, dan seterusnya.
Pengembangan model-model tersebut melibatkan pelatihan menggunakan teknik deep learning, terutama menggunakan transformer neural networks yang mampu memahami dan menghasilkan teks dengan cara yang lebih kontekstual dan lebih baik daripada model-model sebelumnya. Data besar dari berbagai sumber di internet digunakan untuk melatih model-model ini agar memiliki pemahaman yang luas tentang bahasa dan konteks tertentu.
ChatGPT didesain khusus untuk berinteraksi dengan pengguna dalam mode percakapan, membantu dalam menjawab pertanyaan, memberikan nasihat, menghasilkan teks, dan berbagai tugas lainnya yang memerlukan pemahaman bahasa alami. Perbaikan-perbaikan pada arsitektur, pelatihan dengan dataset yang lebih besar, dan tuning model dilakukan secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas dan kecakapan ChatGPT.
Menghadapi Serangan AI Art dan ChatGPT
Apakah AI membunuh dan mengurangi peluang kerja? Tentu tidak, sebaliknya, AI seperti AI Art dan ChatGPT sebenarnya dapat meningkatkan dan mengubah banyak bidang pekerjaan. Mereka dapat membantu dalam otomatisasi tugas-tugas yang repetitif dan berulang-ulang, memungkinkan pekerja manusia fokus pada pekerjaan yang memerlukan kreativitas, analisis, dan pemecahan masalah yang lebih kompleks.
Meskipun ada perubahan landscape kerja, peluang baru dalam pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan teknologi AI juga berkembang. Penting untuk terus mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan teknologi untuk tetap relevan di pasar kerja yang berubah.
Yang Harus Kita Lakukan
Bagi manusia yang terdampak oleh kehadiran AI Art dan ChatGPT, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
- Peningkatan Keterampilan: Mengembangkan keterampilan yang tidak dapat digantikan oleh AI. Fokus pada aspek-aspek seperti kreativitas, pemecahan masalah, kepemimpinan, dan interaksi manusia yang kompleks.
- Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan: Terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi. Mengikuti kursus, pelatihan, atau sertifikasi yang relevan dengan perkembangan AI dapat membantu seseorang untuk tetap relevan di pasar kerja yang berkembang.
- Adaptasi dan Kolaborasi: Menggunakan teknologi AI untuk mendukung pekerjaan dan aktivitas. Kolaborasi antara manusia dan AI dapat menghasilkan solusi yang lebih baik dan efisien dalam berbagai bidang.
- Menyesuaikan Tujuan Karir: Mengarahkan karir ke bidang yang tidak mudah digantikan oleh AI, seperti pengembangan AI itu sendiri, manajemen, kreativitas, dan bidang-bidang yang memerlukan empati serta interaksi manusia yang mendalam.
- Mengetahui Batasan dan Kelebihan AI: Memahami bahwa meskipun AI dapat melakukan banyak tugas dengan cepat dan efisien, masih ada batasan dalam hal kreativitas dan pemahaman manusia yang tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh AI.
Menghadapi perubahan yang diakibatkan oleh AI Art dan ChatGPT, penting untuk memiliki sikap terbuka terhadap teknologi dan bersiap untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terus berlanjut dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.
Tegar Ariprabowo
Seorang seniman digital yang sejak 2008 menggeluti karir sebagai freelancer 2D Artist dan Animator untuk Game production. Mempunyai hobby menggambar dan menulis sejak kecil.
follow me :
Berikan Komentar