ICN Today - Kehidupan Pekerja Remote atau Freelancer menjadi pilihan sebagian besar dari kita, Millennial dan Gen-Z. Lalu apakah karir ini adalah pilihan yang tepat?
Kita akan mengupas tuntas tentang dunia freelance yang kata orang potensinya luar biasa, tentu dengan berbagai tantangannya. Dalam kenyataannya, freelancer memang penuh dengan tantangan yang harus dilalui. Kita tidak boleh menganggap itu sebagai halangan ya, tapi sebuah ujian naik level untuk terus maju.
Mari kita breakdown hal yang orang kira, yang tertarik menjadi freelancer dan mengupas alasan-alasannya, mengapa freelance lebih sulit daripada kelihatannya.
Waktu Kita Menjadi Lebih Banyak
Orang akan mengira kita freelancer adalah orang paling bahagia dengan waktu di rumah yang sangat banyak. Mau liburan sewaktu-waktu tanpa pengajuan cuti. Bermain dengan anak-anak setiap waktu.
Pada kenyataannya, lebih dari 16 jam/hari kita duduk di depan komputer, laptop, dan tablet kita.
Kesibukan Yang Terus Menerus
Kesibukan yang terus menerus adalah suatu hal yang penting dilakukan dalam dunia freelance. Kita tidak sesederhana bekerja saja, tapi harus mengatur jadwal kita dengan benar. Memanage waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dari klien.
Freelancer punya banyak tanggung jawab, mulai dari mencari klien sendiri, mengurus keuangan sendiri, memasarkan diri sendiri, dan bersaing dengan ratusan bahkan ribuan freelancer lain dari seluruh dunia hanya untuk memperebutkan 1 klien.
Mempromosikan diri sendiri dan pertumbuhan karir kita adalah proses yang terus berlangsung setiap hari tanpa kenal hari libur dan tanggal merah.
Berbagai Jenis Industri Kreatif
Kita akan mengupas tuntas tentang Industri Kreatif dan semua profesinya.
Baca SelengkapnyaPenghasilan Yang Tak Terbatas
Orang awam selalu mengira penghasilan dari luar negeri pasti lebih besar dari Rupiah. Tentu saja, jika kita mendapat klien dari Benua Eropa dan Benua Amerika, kita akan dihargai dengan bayaran yang sesuai ekspektasi orang di negara mereka.
Pada kenyataannya, jika dibandingkan dengan slip gaji bulanan, penghasilan freelancer sangat fluktuatif.
Pendapatan Yang Tidak Menentu
Ada satu waktu seorang freelancer bisa mengerjakan beberapa project sekaligus, dan bulan depannya akan kesusahan mencari klien baru. Dengan ketidakpastian ini, sangat penting untuk menabung dan mengalokasikan tabungan untuk hal-hal yang tidak terduga. Seperti mendaftar asuransi kesehatan sendiri, dan segala bentuk dana darurat untuk keluarga.
Freelancer juga harus memikirkan cara untuk bagaimana memuaskan klien, sehingga menjadi pelanggan yang loyal. Pekerjaan yang memuaskan akan membuka peluang untuk diberi pekerjaan selanjutnya, dan jika klien sudah selesai project, kita bisa mendapat rekomendasi atau rating yang bagus untuk modal track record mencari klien berikutnya.
Bisa Kerja di Mana Saja dan Kapan Saja
Freelancer memang memiliki waktu yang bebas untuk menentukan jam kerjanya sendiri. Orang akan mengira kita sangat nyaman dan santai. Bekerja di cafe, di warung kopi, di co-working space, di hotel, dan bahkan di pinggir pantai sambil menikmati ombak.
Pada kenyataannya, itu membutuhkan disiplin dan motivasi untuk terus produktif mengejar deadline.
Disiplin dan Motivasi Untuk Diri Sendiri
Freelancer memiliki tanggung jawab untuk mengatur waktu kerja, menentukan kapan pekerjaan selesai, tapi harus tetap menghasilkan pekerjaan yang berkualitas tinggi. Ketidakhadiran seorang pemimpin di sekitar freelancer, atau ditengah kekacauan jadwalnya, freelancer harus memiliki kontrol atas diri sendiri.
Ngapain Aja Sih di Depan Komputer Terus?
Pertanyaan ini sering muncul dibenak orang yang melihat freelancer kerja. Lalu bertanya-tanya bagaimana kita menghasilkan uang. Lalu menanggapi dengan ringan, "oh, cuma gitu aja?".
Freelancer tidak boleh hanya memiliki 1 skill saja, mereka juga menjabat Project Manager, Marketer, Akuntan, dan agen Customer Service untuk dirinya.
Wajib Multiskill, Multiple Hats
Jika anda berprofesi sebagai freelancer dalam pekerjaan Writer, Designer, Developer, atau konsultan. Tentu semua itu harus diurus sendiri semuanya dari A-Z seperti yang sudah dijelaskan di atas. Kita akan memakai topi Project Manager saat mengurus jadwal dan membagi tugas, lalu kita ganti topi Marketer saat memasarkan profile dan curriculum vitae, ganti pakai topi Akuntan saat mengatur keuangan kita sendiri, dan topi Customer Service saat klien membalas proposal kita dan memulai proses interview.
Seorang freelancer harus mempunyai kemauan untuk belajar bermacam-macam skill, dan harus cepat beradaptasi atas perubahan iklim kerja dengan klien yang berbeda.
Kerja Pakai Celana Kolor, Gaji Dolar
Freelancer lebih banyak bekerja di rumah, yang orang anggap itu sangat menarik karena bisa selalu berkumpul dengan keluarga tercinta, tapi tetap menghasilkan.
Pada kenyataannya, ini adalah isolasi mandiri!
Isolasi dan Kesendirian
Bekerja sebagai freelancer yang penuh dengan deadline, anda akan kehilangan suasana ruang kerja kantor, yang dihiasi dengan canda tawa rekan kerja, yang penuh support dari teman satu tim.
Bekerja sendirian di rumah dapat menyebabkan cepat stress dan akan merasakan waktu berjalan lebih lama. Jika membandingkan dengan bekerja kantoran, katakanlah masuk jam 08.00-17.00 sore, waktu ishoma yang biasa memakan 1-2 jam, lalu ngobrol dan bercanda dengan teman, lalu perjalanan dinas untuk rapat, lalu menunggu Boss yang telat datang rapat. Maka secara efektivitas kerja, anda hanya bekerja 4-5 jam dalam sehari, tiba-tiba sudah jam pulang kerja, selesai. Sedangkan freelancer wajib menuntaskan 8 jam kerjanya tanpa selingan-selingan itu, sendirian.
Untuk keluar dari situasi ini, penting untuk freelancer secara aktif untuk membuka koneksi dan peluang networking, dan berpartisipasi di dalam komunitas.
Work-Life Balance
Walaupun bekerja untuk diri sendiri memberikan kebebasan, mencari keseimbangan hidup menjadi sebuah tantangan. Orang akan mengira freelancer sangat menikmati hidupnya.
Pada kenyataannya, batasan menjadi kabur. Kita menjadi suka bekerja non-stop dan merasa bersalah jika merencanakan liburan.
Menjaga Keseimbangan Hidup dan Pekerjaan
Menjaga keseimbangan membutuhkan prioritas. Apakah itu harus memperhatikan diri sendiri dahulu, lalu memberikan batasan, lalu membatasi banyaknya tugas dari klien. Meskipun ini menguntungkan untuk "recharge" hati dan pikiran, tapi itu sama sekali tidak mudah.
Hal ini butuh komitmen, tekad kuat untuk menyelesaikan deadline, dan harus dengan pendekatan bisnis kita menempatkan diri kita sedang liburan sambil bekerja.
Jadi itulah kehidupan Freelancer yang membutuhkan keseimbangan hidup, disiplin, menguasai banyak skill, dan kesibukannya terus-menerus, adalah hambatan-hambatan yang memerlukan ketekunan dan fleksibilitas.
Namun, menjadi seorang Freelancer bisa menjadi jalan anda untuk bertumbuh, yang memiliki kepuasan tersendiri yang luar biasa. Asal dengan pola pikir yang tepat, pendekatan yang tepat, dan dukungan yang tepat.
Tegar Ariprabowo
Seorang seniman digital yang sejak 2008 menggeluti karir sebagai freelancer 2D Artist dan Animator untuk Game production. Mempunyai hobby menggambar dan menulis sejak kecil.
follow me :
Berikan Komentar